terima kasih sudah membaca mohon saran dan kritiknya

Khazanah Ulama di Tanah Banjari

(Oleh Muhammad Abdillah)

 Tabalong(31/5/20)-  Islam dan Banjar, adalah dua hal yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Meskipun ada sebagian Masyarakat Banjar yang non Muslim Hal itu tidak menafikan bahwa Islam dan Banjar ada kaitannya.Mengenai Sejarah tentang keislamannya orang banjar pasti tak lepas dari turut andilnya kerajaan Demak yang meng Islamkan Pangeran Samudera yang kelak akan bergelar Sultan Suriansyah dan menjadi Sultan pertama dari Kesultanan Banjar.

Dikarna kan Pemimpin nya Ber Agama Islam, Maka Masyarakat nya pun beramai² mau memeluk agama Islam. Lambat laun Islam pun menjadi Agama yang di anut dan menjadi dasar Hukum dalam Kerajaan Banjar. Beberapa Generasi Kemudian lalu muncullah Nama Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari atau yang sering disebut orang dengan Datu Kalampayan, Datu Sanggul, Datu Suban, dan Datu Datu yang lain. 

Sebutan Datu adalah gelar istimewa yang diberikan oleh masyarakat kepada orang² yang Alim dan memahami tentang ajaran Islam. Baik secara Syariat, Hakikat, Thoriqat dan Ma'rifat. Mengenai Syariat Kesultanan Banjar mengaplikasikannya di daerah kesultanan dengan Hukum Islam. Mengenai Hakikat Orang Banjar banyak memiliki keilmuan yang kata orang diluar nalar/ kesaktian/ karomah, Sebut saja seperti Ilmu Pahlawan untuk keberanian, mandi kebal untuk kebal senjata saat melawan penjajah, ilmu menghilang dan lain lain.. Lambat Laun Ilmu ini hanya beberapa orang saja yang mengetahui nya dikarna kan bukan merupakan inti dari ajaran Islam Yang sesungguhnya tetapi itu hanyalah bentuk ikhtiar saat melawan kompeni.

Pada Thoriqot/ Tarekat, orang banjar berpegang pada banyak tarekat akan tetapi yang paling masyhur adalah tarekat Sammaniyah yang dibawa oleh Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari.Pada Ilmu Ma'rifat orang banjar banyak yang mendalami tentang Nur Muhammad. Karna cara wasil(sampai kepada Allah) paling cepat adalah melalui orang yang dicintai yaitu Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam..

Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari, berperan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Tanah Banjar.Setelah kurang lebih menuntut ilmu selama 30 tahun di tanah suci. Beliau kembali ke tanah banjar dan menyebarkan Ilmunya.Dari kampung dalam pagar beliau membangun pondok pesantren dan menulis banyak kitab untuk dipelajari oleh Masyarakat Banjar pada khususnya. Diantara karya beliau yang terkenal adalah kitab Sabilal Muhtadin yang membahas tentang hukum masalah fiqih,kemudian kitabun nikah, kitab tuhfatur rogibin(Tauhid) dan masih banyak yang lainnya..

Selain melalui karya tulisnya beliau juga memiliki keturunan yang tersebar di seluruh Nusantara, Sebut saja KH. Abdurrahman sidiq/ Datu Sapat yang berdakwah hingga Tanah Sumatra.Di Malaysia pun juga ada zuriyat beliau.Selain Ulama yang produktif dalam berkarya beliau juga Ulama yang mencetak para kader Ulama untuk masa depan dari Zuriyat beliau.

 Kota serambi mekkah, itulah gelar untuk kota pencetak Ulama ditanah Banjar.Selain Pondok Datu Kalampayan di Dalam Pagar,lalu sekitar Tahun 1914 berdiri lah sebuah pondok yang dibangun dipinggiran sungai Martapura dan diberi nama dengan Salah satu Nama surga Yaitu Darussalam, dengan Harapan agar siapapun yang memondok di Darussalam nanti nya akan kembali dikumpulkan Oleh Allah Di Surga Nya yang bernama Darussalam.


Sosok KH. Kasyful Anwar bin Ismail Al Banjari tak bisa dilepaskan dari Darussalam karna beliau lah menjadi mujaddid Darussalam dalam hal metode pembelajaran, kurikulum pesantren,Menggaji para Guru, Mengajar para santri yang kelasnya kosong tak ada guru nya.Dan masih banyak lagi jasa beliau yang Tak bisa disebutkan. 

Kemudian lahirlah para Ulama yang Masyhur seperti, KH. Syarwani Abdan di Bangil Jawa Timur, KH. Anang Sya'rani Arif yang bergelar Muhaddits dari Banjar, KH Zainal Ilmi, KH. Seman bin H. Mulya(Paman Abah Guru Sekumpul), Muallim Syukur, KH. Badruddin bin KH. Ahmad Zaini, KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani( Abah Guru Sekumpul), KH. Asmuni ( Guru danau), KH. Syukri Unus Martapura( Ahli Nahwu/ Abuya syukri), KH. Muaz Hamid, KH. Zarkasyi Nashri( Ayah Zarkasyi), KH.Bakhiet bin KH. Ahmad Mughni ( Balangan- Barabai), KH. Ahmad Syairazi kandangan, KH. Ridwan Baseri( Kapuh Kandangan), KH. Bakri( Guru Gambut), KH. Ahmad Zuhdiannor( Banjarmasin), KH. Ahmad Mulkani(Banjarmasin), KH. Ahmad Barmawi ( Rantau), KH. Munawwar bin Ahmad Ghozali ( Kampung Melayu Martapura). Dan Masih Banyak lagi yang penulis tak bisa sebutkan semua nya.


Islam Di Tanah Banjar ber Aliran Ahlussunnah Wal Jama'ah/ Aswaja.jika berlainan dengan Aswaja Kemungkinan itu dari luar Daerah yang mengajarkan pahaman² baru di tanah Banjar. Inti Dari Tulisan ini adalah kenalilah sejarah Islam ditanah kelahiranmu agar kau tak pernah keluar dari jalur yang semestinya menyelamatkan mu. Islam yang di ajarkan oleh para Datu adalah Islam yang rahmatan Lil Aalamin,tidak dengan kekerasan, tidak dengan provokasi, dan tidak dengan mencaci maki.
Ibn Imansyah seorang santri tingkat ulya di PP Darussalam Martapura, dilahirkan di Banjarmasin dan dibesarkan di kota Tabalong.

0 Response to "Khazanah Ulama di Tanah Banjari"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel